Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo memberi keterangan kepada awak media saat meninjau salah satu TPS Pilkada Serentak di Kelurahan Mlatiharjo, Citarum Utara, Semarang, Jawa Tengah, 9 Desember 2015. (Suara Pembaruan/Carlos Paath) |
Jambipos-Online, Jakarta-Menteri Dalam
Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyatakan, pemerintah mempertimbangkan
untuk menggelar pelantikan kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2015
pada pertengahan Februari 2016. Namun, pelantikan itu khusus bagi daerah
yang tanpa gugatan hasil di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kepala daerah terpilih tanpa gugatan, kami sedang siapkan,
mudah-mudahan bisa disepakati dan didukung, (pelantikan) minggu kedua
Februari paling lambat untuk 51 bupati dan dua gubernur," kata Tjahjo
saat rapat kerja (raker) dengan Komisi II DPR, di Gedung DPR, Jakarta,
Senin (18/1).
Sementara, pelantikan kepala daerah yang masih terdapat gugatan,
menurutnya, akan dilakukan pada Maret 2016. "Usulan kami pelantikan
gubernur, bupati dan wali kota di Istana Jakarta," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua Komisi II Rambe Kamarulzaman
menyatakan, dirinya mendukung pelantikan digelar di Istana. "Soal
pelantikan sudah terang bagi kita. Cuma pelantikannya apa di Istana atau
di mana belum, tapi baik juga kalau di Istana. Lebih dekat kita
(anggota Komisi II) beramai-ramai ke Istana. Kalau ke kabupaten/ kota
senang juga," kata Rambe.
Sementara itu, anggota Komisi II dari Fraksi Partai Aman Nasional
(FPAN), Yandri Susanto mengapresiasi rencana pelantikan dilaksanakan
Februari 2016. "Tahapan pelantikan kita dukung, tak masalah. Segera
dilantik saja agar jangan sampai tersandera dengan daerah lain yang
masih ada sengketa," katanya.
Akan tetapi, anggota Komisi II dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (FPDIP) Komarudin Watubun memiliki pandangan berbeda. "Saya
beda pendapat dengan pelantikan diputuskan di Jakarta. Karena pilkada
ini bagian dari pesta rakyat di daerah," katanya.
Dia mengusulkan agar pelantikan digabungkan di beberapa titik.
"Misalnya Indonesia Timur diputuskan di daerah mana, biar Presiden
keliling untuk melantik. Karena sampai hari ini Presiden kan rajin blusukan," ujarnya.
Sedangkan, anggota Komisi II dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan
(FPPP) Arwani Thomafi mengaku dapat memahami jika ada usulan pelantikan
dilaksanakan di Jakarta.(SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE