Tabloid Gafatar/Foto: INet |
Jambipos Online, Jambi-Ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kian menuai konroversi. Di
Jambi, gerakan ini memiliki ratusan anggota yang tersebar di sejumlah
Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) yang berada di hampir seluruh kabupaten.
Di atas DPK, terdapat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang berkantor pusat
di Kota Jambi.
Fakta banyaknya anggota dan massifnya kegiatan Gafatar Jambi di
berbagai daerah ini terpublikasikan dengan terang melalui blog
organisasi ini, www.gafatar-jambi.blogspot.com dan pengakuan sejumlah
orang yang pernah diajak ikut dalam gerakan ini.
Inilahjambi secara eksklusif mendapat pengakuan salah seorang yang
sejak awal selalu diajak dan ditarik oleh ormas ini agar masuk dan
mengikuti aliran mereka.
Sumber Inilahjambi yang bekerja di sebuah perusahaan pelayaran di
Jambi ini mengaku, salah seorang pimpinan Gafatar Jambi, yang disebutnya
bernama Faisal Assegaf, juga tercatat sebagai karyawan di perusahaan
itu.
“Kami satu kantor di perusahaan pelayaran yang berada di kawasan
Kebun Handil, Kota Jambi,” katanya, Senin 18 Januari 2016 kepada
Inilahjambi.
Menurut dia, Faisal Assegaf yang tinggal di daerah Pasir Putih,
Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi ini dikenal sebagai orang yang sopan
dan ramah di kantornya, termasuk oleh warga di tempat dia tinggal.
Faisal Assegaf merupakan bapak dari empat orang anak. Dia lahir di Jambi sekitar 40 tahun silam.
Dalam interaksinya dengan Faisal, didapatkan pengakuan bahwa Faisal
telah bergabung dengan Gafatar lebih kurang 3 tahun hingga saat itu
(setahun lalu).
Karena sepak terjang, dan kepiawaiannya merekrut anggota Gafatar, diapun langsung diangkat menjadi Ketua DPW/DPD Gafatar Jambi.
“Faisal mencari anggota baru dengan cara mempengaruhi orang. Dia
mengatakan bahwa melaksanakan shalat 5 waktu dan puasa Ramadan dalam
Islam hukumnya sunat dan tidak menjamin masuk surga. Hal itu juga
disampaikannya ke kami di kantor tersebut,” kata sumber inilahjambi.
Dalam setiap perkataannya, tersirat Faisal berpedoman pada dua Kitab Suci, yakni Al Qur’an dan Injil.
“Dia piawai memadukan dua kitab tersebut. Dan memelintir ayat
sehingga bisa meyakinkan dan mengajarkan anggotanya jalan masuk surga
cara dia,” ujarnya.
Faisal Assegaf pada bulan Agustus 2015 berhenti kerja dari kantor
pelayaran tersebut. Padahal dia telah bekerja di perusahaan itu selama 5
tahun. Dia menjual rumahnya dan membawa seluruh keluarga dan
pengikutnya pergi ke Kalimantan.
“Dia menjual rumahnya di Pasir Putih, dan membawa seluruh keluarga
dan anggotanya pindah ke Kalimantan untuk berkumpul sama anggota lain di
seluruh Indonesia di sana,” terangnya.
Ditambahkannya, anggota Gafatar Jambi yang diketuai oleh Faisal
ternyata banyak juga yang berasal dari daerah lain di Sumatera, yakni
Aceh, Medan dan daerah lainnya.
“Sampai sekarang keberadaan Faisal tidak diketahui tepatnya di Kalimantan bagian mana,” pungkas sumber tersebut.
Inilahjambi mencoba melacak nama Faisal Assegaf dari berbagai sumber.
Dalam keterangan sumber disebut, Faisal Assegaf adalah Ketua DPW/DPD
Gafatar Jambi. Namun Inilahjambi menemukan fakta di blog Gafatar Jambi,
nama Faisal Assegaf merupakan anggota/pimpinan DPK Gafatar di Kabupaten
Muaro Jambi.
Keterangan soal status kepengurusan Faisal Assegaf dalam organisasi
ini terposting dalam sebuah artikel di blog gafatar-jambi.blogspot.com
yang diposkan pada 21 September 2013 lalu.
Blog tersebut menuliskan artikel tentang kegiatan (turnamen) tenis
meja antaranggota Gafatar yang dilaksanakan oleh DPD Gafatar Jambi.
Dalam artikel dituliskan, Faisal Assegaf dan rekannya merupakan
utusan dari DPK Muaro Jambi. Mereka berhasil keluar sebagai pemenang dua
dalam lomba tenis meja nomor ganda putra. (Sumber: http://www.inilahjambi.com)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE